Annisa Amalia

 Hai... Namaku Annisa Amalia. Aku disapa nisa oleh teman-teman baikku. Sekarang aku lagi ingin menulis kembali, menulis cerpen dan novel yang terinspirasi dari beberapa pengalaman hidup sendiri dan pengalaman hidup orang lain. Di blog ku kali ini sudah aku remake dengan tulisan-tulisanku yang entah kapan ingin aku publish dan semua orang bisa baca. Genre tulisan ku banyak macamnya , cinta, keluarga , persahabatan , fiksi , komedi , drama, dan pekerjaan. 

Umurku sekarang 26 tahun dan ibuku sudah takut kalau aku tidak menikah. Aku pun tidak tau kapan karena aku merasa aku belum punya cukup uang dan belum bisa kasi apa-apa untuk keluarga. Selama hidup 26 tahun aku baru merasakan menjadi dewasa itu tidak nyaman, aku lupa caranya menangis tanpa harus menanggung beban aku juga lupa caranya tertawa tanpa memikirkan sesuatu.

Orang tuaku saat ini tidak bekerja dan aku satu-satunya tulang punggung keluarga, yaaa .... begini rasanya cari uang . Senang dan lelah. Semakin aku dewasa semakin aku tau bagaimana menyembuhkan rasa sakit setelah dikecewakan , melihat pelangi setelah hujan , berdamai dengan diri sendiri , menemukan payung ketika gerimis, menikmati secangkir kopi hagat dengan sebuah buku , berteman dengan sepi dan mengecilkan circle pertemanan. 

Orang-orang disekitarku pergi dan datang dalam waktu yang cepat, setiap 1 orang yang kutemui mereka punya cerita dan karakter yang unik, ada yang hadir untuk memberikan pelajaran dalam bentuk rasa kecewa, ada yang hadir seperti keluarga dan ada yang hadir mampir sebentar memberikan rasa manis , ada pula yang hadir cukup lama sampai lupa gimana rasanya disakiti, bahkan ada yang hadir dengan wajah yang munafik.

Kehidupan ini guru terbaik bagiku , kalau di sekolah itu kita belajar baru ujian , tapi beda dengan kehidupan. Disini aku diuji dulu baru belajar. Hikmah itu datangnya belakangan , jadi yang pertama datang adalah pilihan . Setiap pilihan itu pasti ada konsekuensi nya, salah satunya saat ini. Aku memilih menjadi diriku sendiri berdekatan dan bermesraan dengan semesta ketika fajar dan senja tiba. Kata semesta gak gampang dekat dengan ku , harus melewati beberapa tahap.

Dan sampai hari ini, berdekat dengannya aku pun masih melewati tahap-tahap yang bagiku sulit. Tapi aku yakin semesta tidak pernah mengingkar janjinya kepadaku , setelah aku melewati tahapan-tahapan ini aku akan diberi hadiah yang luar biasa yaitu dalam bentuk predikat ketakwaan.

Dewasa ini aku juga tau bagaimana rasanya bertengkar dengan orang tua sendiri, tadinya aku cuman bisa lihat di televisi, ternyata bertengkar dengan orang tua sendiri itu gak enak. Aku merasakan bagaimana rasanya krisis ekonomi dirumah sendiri , dililit hutang yang notabenenya bukan aku yang berhutang , pertengkaran orang tua dan terancam berpisah. Nah disini yang aku bilang rumus kehidupan kita diuji baru belajar. Tidak semua punya masalah sama seperti aku , tidak semua orang mampu menanggung apa yang dibebankan kepadaku , dan tidak semua orang mampu bertahan. Aku bukan karakter utama di dunia ini, tapi aku yakin aku dan Semestaku ada karakter utama dalam episode kehidupan ku.

26 tahun sudah lewat 2 bulan, aku belum menemukan seorang lelaki yang membuat aku nyaman dan akau merasa aman jika aku dekat dengannya, aku tau kekhawatiran ibuku bahwa dia ingin aku menikah. Aku tidak punya banyak uang untuk menikah sehingga harus kutunda terlebih dahulu. Keinginanku sebenarnya aku ingin traveling dan menjadi relawan , tapi keinginan orang tuaku bukan itu. Sebenarnya tokoh utama dalam hidupku , aku atau orang tuaku ? \

Dan cerita ini semakin berlanjut entah tidak tau bagaimana dan seperti apa akan berakhir. Kehidupan keluargaku juga mulai kacau akhir-akhir ini sehingga mencari solusinya pun aku tidak tau. 


Tuhaannn..... aku berdoa dan merindukanmu . Sangat ! 

Komentar

Postingan Populer